Antara Materi Dan Immateri - Tiada Tuhan Selain Allah

Selasa, 05 Desember 2017

Antara Materi Dan Immateri

Firman Allah : "Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri?" (QS. Ath-Thur : 35).

Mereka yang masih meragukan tentang penciptaan alam, termasuk manusia. beranggapan bahwa alam itu ada dengan sendirinya dan tidak ada yang menghancurkan atau membinasakannya (kiamat) kecuali waktu. Seperti Teori evolusi yang menduga bahwa terwujudnya sesuatu karena adanya unsur-unsur sebelumnya yang mengalami proses evolusi sehingga menghasilkan sesuatu yang baru, Teori yang digagas oleh Darwin dan ilmuwan lainnya hanyalah bersifat hipotesa yang sama-sekali belum pernah terbukti secara ilmiah dan tidak akan pernah terbukti kebenarannya selama-lamanya.

Anggapan seperti itu telah diberitahukan oleh Allah di dalam al-Qur’an : “Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.” Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga.” (QS. Al-Jatsiyah : 24).

Manusia telah dibiasakan sejak awal kehidupannya untuk memandang bahwa dunia tempat dia hidup memiliki wujud materi mutlak, sehingga ia tumbuh dewasa dibawah pengaruh pengkondisian ini dan menjalini seluruh hidupnya dalam cara pandang ini. Semua informasi yang kita punyai tentang dunia ini sampai kepada kita melalui panca indera kita, dunia yang kita pahami terdiri atas apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, dirasakan oleh lidah dan disentuh oleh tubuh kita. Manusia bergantung hanya kepada lima indera tersebut sejak lahir, itulah mengapa ia mengetahui alam ini hanya sebatas apa yang diberikan melalui indera ini. Padahal kenyataan yang sangat penting memperlihatkan bahwa ada rahasia dibalik indera kita, ada rahasia di balik alam nyata (materi) ini yaitu yang menyusun alam materi ini.

Allah lebih dahulu menciptakan immaterinya daripada alam materi ini, Ruh (immateri) terlebih dahulu diciptakan daripada Jasad (materi), alam materi yang terlihat ini hanyalah maniatur yang merupakan objek daripada alam immateri yang tidak kasad mata atau tidak terlihat, tak ubah seperti keong yang berada dalam cangkangnya, Jasad (materi) kita ini sebenarnya hanyalah cangkang bagi ruh (immateri), seperti mobil yang bergerak dijalan dia bergerak karena didalamnya ada supirnya atau seperti pesawat bergerak diudara karena ada pilotnya, tidak mungkin bergerak dengan sendirinya. Diri kita yang sesungguhnya ialah yang ada didalam jasad yaitu ruh, Ruh lah yang bernafas, ruh lah yang bebicara bahkan mengatakan "ini aku", jadi apa yang kita lihat, kita dengar, kita cium, dan kita rasakan itu sesungguhnya hanyalah ruh yang melihat, ruh lah yang mendengar, yang mencium dan merasakan semua itu adalah kehendak ruh wujud ghaib kita, ketika kita mengetahui dan mengenal sesuatu sesungguhnya yang mengetahui dan mengenal itu ialah ruh kita. Wujud immateri lah yang mutlak bukan wujud materi, Jadi siapakah yang menjadikan ruh kita hidup, mengenal, mengetahui, melihat, mendengar dan merasakan ? Sangat jelas bahwa ada pencipta yang Maha Agung yang bukan materi yaitu Allah, Allah SWT lah yang menciptakan ruh kita.  Maka tidak mendengar kita, tidak melihat kita, tidak berkata-kata kita, tidak tahu kita, melainkan dengan pendengaran Allah, dengan penglihatan Allah, dengan kalam Allah, dengan tahunya Allah. Dan tidak hidup kita ini, melainkan hayatullah Dzat semata-mata. 

Sesungguhnya Allah lah yang mutlak, Kesalahan manusia pada umumnya telah berpegang pada jasad (materi) padahal jasad tidak lebih hanyalah barang mati, mereka salah pegang yaitu berpegang pada barang mati yang disangka hidup. untuk lebih jelasnya coba dekatkan tangan kehidungmu lalu rasakan nafasmu yang keluar masuk, siapakah yang bernafas ? jasad atau ruh ? yang bernafas itu bukanlah jasad tetapi aktivitas ruh yang sedang menghidupkan jasad. Nafas yang keluar masuk itulah (aktivitas) ruh Idhafi. Jasad bisa dilihat dan itu ada, ruh tidak bisa dilihat dan itu ada, Allah juga tidak bisa dilihat tapi tetap ada, Jasad > ruh > Allah. 

Alam materi ini diciptakan oleh Allah berdiri pada (di dalam) alam immateri, jadi alam fana ini juga (materi) berdiri pada (di dalam) Alam akhirat, lalu alam immateri (akhirat) berdiri (berada) dimana ? akan alam immateri dan akhirat berdiri berada pada Allah Tuhan semesta alam dalam kekuasaan Nya. Lalu Allah bediri dimana ? akan halnya Allah Dia ada tiada bertempat, DIA bersifat "KIYAMUHU BINNAFSIHI" yaitu berdiri dengan sendiriNYA, Allah ialah tempat bergantung segala sesuatu.

Firman Allah : “Atau siapakah yang memulai (menciptakan) makhluk dan siapa pula yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi ? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Katakanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.” (QS. An-Naml : 64).

Dialah yang menciptakan sekalian makhluk dari tiada menjadi ada tanpa contoh sebelumnya, dan mengembalikan mereka dengan kebangkitan serta menghidupkan kembali makhluk-makhluk-Nya yang telah mati pada hari kiamat nanti.

Firman Allah : “Hanya kepada-Nyalah kamu semuanya akan kembali, sebagai janji yang benar dari Allah, sesungguhnya Dia-lah yang memulai (menciptakan) makhluk”. (QS. Yunus: 4).

Mereka yang meragukan penciptaan dan bahkan meragukan akan Allah, itulah mereka yang disebut hidup tapi mereka mati, sebenarnya mereka disebut mati karena hati meraka yang mati. Jangankan mengenal Allah mereka bahkan tidak pernah mengenal diri mereka sendiri. 

1 komentar:

Silahkan komentar sesuai dengan topik, Terimakasih.

Silahkan beri komentar atau saran tentang topik menggunakan kata yang bijak dan utamakan kesopanan. Terimakasih telah berkunjung serta membaca artikel yang ada di blog ini.