Puncak dari segala makrifat adalah makrifat Dzat/Ma'rifat fi-Dzat. Inilah yang disebut Tajalli Dzat/Tajalli fi-Dzat. Dalam istilah lain disebut juga Musyahadah atau Mukhasafah atau disebut juga ma'rifat Haqqulyaqin, maqam Baqa (Baqa "ma'nawiyah pada hamba").
Bila seseorang sudah pada maqam ini mereka bisa hidup di dalam wafatnya, jika mereka wafat sesungguhnya mereka tidak wafat, tetapi mereka hidup di sisi Allah dengan Rahmat Allah jasad dan ruh mereka kembali kepada Allah Dzat yang laisakamitslihi syai-un.
Jadi seseorang yang hendak benar-benar menuju Makrifat kepada Allah Ta’ala, hendaklah dia berguru kepada guru-guru Hakikat dan Makrifat lagi Mursyid. Yang sanad ilmunya sampai kepada Rasullullah saw.
Biasanya guru-guru yang mursyid itu terdiri dari orang-orang yang tinggi martabatnya didalam ilmu Hakikat dan Makrifat, karena pernah dilalui sendiri oleh seseorang yang menjadi guru, dan dia benar-benar menguasai semua hal tentang ilmunya, tanpa diambil dari pendapat orang lain atau cerita orang lain atau dari bahan-bahan bacaan yang kemudian ditafsirkan mengikuti fikiran mereka sendiri.
Guru yang mursyid bisa diartikan seseorang yang mengajar muridnya dari hasil pengalaman ilmu pengetahuan yang dialaminya sendiri selama di alam Hakiki maupun di alam Makrifat. Mereka yang sangat berpengalaman dan pernah di bai’at kemudian di ijazahkan oleh guru mursyidnya untuk mewariskan ilmunya itu. Ilmu mereka nasabnya benar-benar tersambung hingga sampai kepada Rasulullah saw.
Seseorang yang berada di maqam hakikat, dapat hidup secara ruhani, walaupun jasmani mereka telah mati tetapi mereka masih tetap hidup seperti malaikat, itulah kelebihan seseorang yang sudah menemukan hakikat.
BalasHapus