Bershalawat Membuka Hijab - Tiada Tuhan Selain Allah

Rabu, 15 November 2017

Bershalawat Membuka Hijab

Firman Allah dalam Al Qur'an, (QS.Al-Ahzab 33: 56) :
“Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.”.

Shalawat yang bermanfaat selain mendapat pahala bagi pembacanya mempunyai juga keajaiban yang sangat menakjubkan sekali sehingga dapat berfungsi untuk membuka hijab yang sangat sulit untuk ditembus. shalawat untuk membuka atau memecahkan segala sesuatu yang sulit-sulit atau rumit – rumit. Bagi para auliya Allah dan para ulama tasawuf mengetahui ke hebatan Shalawat.
Bershalawat untuk Junjungan Nabi Muhammad adalah satu ibadah yang penting dan Manfaat shalawat itu pada kita amat-amat besar dalam usaha kita untuk mencari keridhaan, rahmat dan nikmat Allah `azza wa jalla. Kita memerlukan shalawat untuk mengenal jati diri kita selaku hamba Allah dan umat Baginda Nabi Muhammad. Ketika kita bershalawat itu sama dengan kita mengingat Allah Ta`ala, Tuhan yang sebenar-benarnya yang menjadi tujuan utama kita, 
dan kepada Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, kekasih Allah yang mana kita diperintahkan untuk menjadikan beliau contoh teladan untuk meraih keridhaan Allah ta`ala. Tidak tergambar dalam fikiran setiap hamba bahwa seseorang yang mengaku umatnya 
Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam tetapi malas untuk mengucapkan shalawat ke atas beliau baginda Nabi shallallahu `alaihi wa sallam.

Pertama bershalawat dengan lisan dan hati (berhuruf dan bersuara) bershalawat tahap ini cendrung diupayakan dan dipaksakan antaranya melawan letih, malas, bahkan ngantuk dll. namun jika dilakukan dengan niat serta yakin insya Allah shalawat akan berlangsung bagus tanpa perlu dipaksakan karena akan mulai terasa nikmat dalam bershalawat. Bila takrifnya benar dan rukun qalbinya juga benar dengan izin Allah tahap selanjutnya akan baik pula hingga ketika Allah sudah berkuasa di dalam hati sampailah pada shalawat tidak berhuruf dan tidak bersuara, jika shalawat berhuruf dan bersuara ada di lisan dan hati tapi shalawat ini (tidak berhuruf dan tidak bersuara) ada di dalam sirr hati yaitu nurani yang terdalam yang menjadi tempat cahaya penyaksian, Tanda bahwa shalawat sampai pada sirr adalah ketika pelaku shalawat tenggelam di dalamnya dan objek shalawatnya sirna lenyap tersembunyi, tandanya apabila engkau meninggalkan shalawat tersebut atau diam namun shalawat tersebut tak akan meninggalkanmu tak pernah padam dan nur nya tak pernah redup.
Shalawat dengan lisan dan hati/qalbu bisa di dengar oleh malaikat penjaga karena perasaan mereka beserta perasaanmu adapun Shalawat di dalam sirr hati tidak bisa di dengar malaikat karena shalawat tersebut telah gaib dari perasaanmu dan perasaan mereka. Shalawat dengan sirr hati (tidak berhuruf dan tidak bersuara) insya Allah sampai kepada yang punya shalawat (Allah) bershalawat.

BANYAK HADIST MENUNJUKKAN KE UTAMAAN SHALAWAT.

*Ibnu Mas’ud ra. berkata: Rasulullah Muhammad saw bersabda: “Orang yang terdekat kepadaku pada hari kiamat ialah yang terbanyak membaca shalawat kepadaku.” (HR. At Tirmidzi).
*Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”.

*Shalawat sebagai tawasul pembuka hijab : Do'a masih akan terhalang bila orang yang berdo'a tersebut tanpa bertawassul dengan bershalawat pada Nabi SAW.. Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib kw. berkata : ‘Setiap do'a antara seorang hamba dengan Allah selalu diantarai dengan hijab (penghalang, tirai) sampai dia mengucapkan shalawat pada Nabi SAW.. Bila ia membaca shalawat, terbukalah hijab itu dan masuklah do'a.' (Kanzul ‘Umal 1:173, Faidh Al-Qadir 5:19) .. Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib kw. juga berkata, Rasulallah SAW. bersabda : “ Setiap do'a terhijab (tertutup) sampai membaca shalawat pada Muhammad dan keluarganya”. ( Ibnu Hajr Al-Shawaiq 88 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar sesuai dengan topik, Terimakasih.

Silahkan beri komentar atau saran tentang topik menggunakan kata yang bijak dan utamakan kesopanan. Terimakasih telah berkunjung serta membaca artikel yang ada di blog ini.