Antara Tuhan Dan Alam (Mahkluk) - Tiada Tuhan Selain Allah

Minggu, 03 Desember 2017

Antara Tuhan Dan Alam (Mahkluk)

Fitrah manusia mencari Tuhan hanya saja karena tidak mendapat petunjuk maka mereka lalu menuhankan macam-macam, ada yang menuhankan matahari, menuhankan api, menuhankan pohon, menuhankan kepala suku atau raja, dll. Fitrah manusia memang mengakui adanya Tuhan tetapi karena tidak mendapat petunjuk maka mereka menuhankan mahkluk yang disangkanya itu Tuhan.

Perbedaan Tuhan dengan mahkluk mencakup segala hal, baik dzat, sifat maupun perbuatan, seperti firman Allah : "LAISA KAMISHLIHI SYAIUN WAHUWASSAMI'UNBASYIR", artinya : ”Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. As-Syura : 11).

Tuhan ialah Dzat Wajib al-wujud.
Mahkluk ialah dzat Mumkin al-wujud.

Wajib al-wujud adalah Ia wajib ada, apa yang jika diduga tidak ada membawa kepada kemustahilan karena ia harus ada. wajib ada selama-lamanya, adanya tidak didahului oleh ketiadaan, Dia akan tetap ada selamanya. Dia Maha Esa dan Maha Sempurna, tidak terdiri dari bagian-bagian dan bukan materi. Wajib al-wujud ialah Allah SWT.

Dia ada tetapi tidak melalui fenomena muncul menjadi ada. 
Dia ada tetapi bukan dari sesuatu yang tak ada. 
Dia bersama segala sesuatu tetapi tidak dalam kedekatan fisik. 
Dia berbeda dari segala sesuatu tetapi bukan dalam keterpisahan fisik. 
Dia berbuat tetapi tanpa konotasi gerakan dan alat. 
Dia melihat sekalipun tak ada dari ciptaan-Nya yang dilihat. 
Dia hanya Satu, sedemikian rupa sehingga tak ada sesuatu yang dengannya Dia mungkin bersekutu atau yang mungkin Dia akan kehilangan karena ketiadaannya.

Mumkin al-wujud adalah ia tidak wajib adanya, boleh ada dan boleh pula tidak ada.
apa yang ketiadaanya tidak menyebabkan kemustahilan, bila ia tidak ada tidak apa-apa karena ia tidak harus ada, dan peluangnya untuk ada sebanding dengan peluangnya untuk tidak ada. Mumkin al-wujud ialah Alam (mahkluk).

Semua alam ini adalah baharu (mahkluk) atau barang baru, yang dahulunya tidak ada. Tidak wajib bagi Allah Menjadikan segala mumkin (alam baharu) atau meninggalkannya, Tidak menjadi wajib bagi Allah menjadikan atau tidak menjadikan segala mumkin (alam baharu) yakni tak ada yang perintah dan tak ada yang melarangnya. Boleh bagi Allah menjadikan atau tidak menjadikan, Maksudnya Allah menjadikan mahkluk tidak bermaksud mengambil faedah buat diri Nya, faedahnya buat mahkluk itu sendiri. Ada atau tidak adanya mahkluk Allah tetap Maha Kaya, Maha Agung, Maha Sempurna, Maha Segala-galanya.

Contohnya : manusia, kalaupun Allah tidak menciptakan manusia, Allah tetap Maha Kaya, Maha Agung, Maha Sempurna, Maha Segala-galanya, manusia ialah Munkin al-wujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar sesuai dengan topik, Terimakasih.

Silahkan beri komentar atau saran tentang topik menggunakan kata yang bijak dan utamakan kesopanan. Terimakasih telah berkunjung serta membaca artikel yang ada di blog ini.